Melihat Kapal-Kapal Antik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta

Melakukan cititour perlu agak berbeda. Kali ini kami ingin melihat pelabuhan yang sudah sangat tua dan  unik. Pelabuhan apa itu? Iya! Pelabuhan Sunda Kelapa.

Pelabuhan ini terletak di Utara Jakarta, tepatnya berada pada kawasan bersejarah di lingkungan Kota Tua Jakarta.

Pada masa Belanda, kita tahu bahwa Jakarta disebut Batavia, sehingga dulunya nama pelabuhan ini adalah  Batavia Sunda Kelapa Marina  atau disebut  juga dengan nama Batavia Marina adalah fasilitas marina terpadu bertaraf Internasional yang pertama dan terbaru di Jakarta. Kata marina maksudnya pada masa kolonial Belanda adalah pelabuhan.

Lokasi kota tua ini memiliki gedung-gedung ber-arsitektur gaya kolonial yang menyatu dengan wilayah kota Tua sekitarnya, dipadu dengan hamparan luasnya pemandangan laut lepas Teluk Jakarta.

Sunda Kelapa adalah nama sebuah pelabuhan dan tempat sekitarnya di Jakarta, Indonesia. Pelabuhan ini terletak di kelurahan Penjaringan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Sejarah pelabuhan ini sangat erat dengan sejarah Jakarta. Pusat pertamakeramaian Batavia ini masih terus eksis sampai sekarang.

Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527.

Sunda KelapaKala itu Kalapa, nama aslinya, merupakan pelabuhan kerajaan Pajajaran yang beribukota di Pakuan (sekarang kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Walaupun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16.

Kapal-Kapal di Pelabuhan Sunda KelapaPelabuhan Sunda Kelapa, JakartaSejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Pajajaran, yaitu kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera.

Pelabuhan Kalapa telah dikenal semenjak abad ke-12 dan kala itu merupakan pelabuhan terpenting Pajajaran. Kemudian pada masa masuknya Islam dan para penjajah Eropa, Kalapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa.

Akhirnya Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. Para penakluk ini mengganti nama pelabuhan Kalapa dan daerah sekitarnya. Namun pada awal tahun 1970-an, nama kuno Kalapa kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini dalam bentuk "Sunda Kelapa".

Di dalam Pelabuhan Sunda Kelapa Anda bisa melihat kapal-kapal Phinisi dalam satu baris, yang memiliki bentuk unik dan dicat dalam beberapa warna berbeda. Phinisi kapal datang dari berbagai daerah di Indonesia, membawa kayu, rotan, kopra dan produk pertanian lain ke Jakarta. Ketika Phinisi kembali dari Jakarta, ia membawa bahan bangunan seperti baja dan semen. Anda bisa melihat sibuk bongkar muat kegiatan yang masih dilakukan secara tradisional di Sunda Kelapa.

Pada saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa direncanakan menjadi kawasan wisata karena nilai sejarahnya yang tinggi. Saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa adalah salah satu pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II yang tidak disertifikasi International Ship and Port Security karena sifat pelayanan jasanya hanya untuk kapal antar pulau.

Saat ini pelabuhan Sunda Kelapa memiliki luas daratan 760 hektar serta luas perairan kolam 16.470 hektar, terdiri atas dua pelabuhan utama dan pelabuhan Kalibaru. Pelabuhan utama memiliki panjang area 3.250 meter dan luas kolam lebih kurang 1.200 meter.

Photografer : Yoga Yerriandha