Wisata ke Pantai Krui, Lampung Barat

Krui adalah ibukota kecamatan Pesisir Tengah dulunya masuk dalam Kabupaten Lampung Barat, tetapi setelah pemekaran sekarang masuk ke Kabupaten Pesisir Barat, yang berhadapan langsung dengan  Samudera Hindia.
Pantai Jukung Krui, Kabupaten Pesisir Barat
Berselancar di Pantai Jukung Krui, Kabupaten Pesisir Barat


Potensi pariwisata Krui sangat luar biasa karena memiliki pantai dengan ombak laut cukup besar sangat cocok bagi mereka yang suka berselancar.

Keindahan lain Kota Krui yaitu teluk kecil yang letaknya berada di depan kampung nelayan yang berada dipinggi pantai.  Di perairan teluk kecil inilah banyak ditemukan ikan marlin yang banyak dicari nelayan.

Posisi Kota Krui yang berhadapan langsung dengan Lautan Samudra Hindia, menjadikan Krui sebagai Kota wisata dengan ombak yang super menarik bagi wisatawan manca negara yang hoby berselancar.  Destiansi yang paling menarik adalah  Pantai Labuhan Jukung. Selain itu juga Pantai Walur yang juga memiliki ombak yang tinggi.

Pantai Jukung Krui. Berselancar di Pantai Jukung Krui, Kabupaten Pesisir Barat

Dari hasil kehutanan Krui termasuk pemilik komoditas damar yang terkenal. potensi lain perkebunan yaitu lada dan cengkeh.

Sejarah dari Skala Brak terkait dengan cerita tentang adanya Suku Tumi yang lari tersebut dapat dikalahkan  Lemia Ralang Pantang yang berasal dari wilayah Danau Ranau. Penaklukan ini dibantu juga oleh Paksi Pak Sekala Brak yang memiliki balatentara yang dipimpin oleh lima petinggi militer Paksi Pak Sekala Brak.  Jadi nama Punggawa Lima ini diabadikan menjadi nama tempat. Para Punggawa bersama tentaranya ini akhirnya menetap diwilayah ini.

Labuhan Jukung, Krui
Masyarakat Krui termasuk masyarakat maritim yang hebat, mereka sudah berlayar dan pencari ikan yang tangguh. Sumber perekonomian yang lain dari berdagang dan bertani.

Seperti kebanyakan kota dipinggir pantai banyak penduduk pendatang disini.  Ada wilayah yang sebagian besar adalah penduduk asli yaitu masyarakat yang berada di Kampung Ulu Krui dan Way Napal. Bisa dibilang sebagian besar adalah orang Lampung asli.  Selain itu juga warga Bandar, La'ay, Pedada dan juga warga yang di Way Sindi.  Menurut cerita meraka  termasuk masih keturunan Suku Tumi yang tidak ikut migrasi. 

Dari Bandar Lampung berangkat ke Krui membutuhkan waktu sekitar 6 jam perjalanan. Melalui Kabupaten Pesawaran dan Lampung Barat.

Photografer :  Azzahra R.