Candi Mendut Candi Pertama Wangsa Syailendra

Candi Mendut di adalah salah satu dari candi di Jawa yang bercorak Buddha. Candi ini terletak di Jalan Mayor Kusen,  Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini. Letaknya berada 3 km dari Candi Borobudur dan sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta.

Candi Mendut di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Candi Mendut di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

Candi Budha ini pada struktur bagian dalamnya terbuat dari bahan batu-bata, tetapi didinding-dinding luarnya terbuat dari batu andesit. Bangunan ini memiliki basement, diatasnya ada lorong-lorong yang mengelilingi candi. Di sekeliling Candi Mendut ada stupa-stupa kecil yang berjumlah 48 buah.

Candi Mendut diperkirakan para sejarawan memiliki kaitan erat dengan Candi Pawon, karena Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur terletak pada satu garis lurus arah utara-selatan. Sampai sekarang pun masih misteri mengapa posisi ketiga candi tersebut jika dihubungkan berada dalam satu garis lurus? Sangat mungkin ini ada maksudnya misalnya dikaitkan dengan ilmu perbintangan atau lainnya. Pertanyaan lain bagaimana penentuan letak candi-candi itu pada masa lalu? Apakah teknologi yang digunakan pada masa itu?

Posisi Candii Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut ada dalam garis ini mengikuti dari Rasi Bintang Orion Alnitak, Alnilam, Mintaka (Sabuk Orion). Mungkin setelah ini tentu kita akan bertanya. Bagaimana pada masa lalu bisa memahami keterkaitan tiga candi tadi dengan rasi bintang Orion? Kenapa ketiga candi tadi bisa berdiri dalam garis miring yang sama dengan rasi Orion? Semuanya masih misteri. Sama dengan misteri berbagai relief yang ada Candi Borobudur.  Demikian juga misteri dari bagaimana candi-candi Prambanan dibuat pada masa lalu dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Teknologi seperti apa yang ada pada masa lalu?

Candi Mendut
Candi Mendut di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Candi-candi yang dibangun oleh para raja Wangsa Syailendra yang terkenal sebagai keluarga pembangun candi di Nusantara. Candi lain yang juga berdekatan dengan Candi Borobudur adalah  Candi Canggal / Gunung Wukir dan Candi Losari di sekitar Salam,  Candi Asu, Candi Lumbung, Candi Selagriya, Candi Ngawen dan Candi Sari di sekitar Muntilan.

Candi Mendut
Tangga menuju lantai atas pada Candi Mendut

Masih ada satu candi lagi yaitu Candi Banon yang berkarakter Hindu.  Pada candi ini ditemukan adanya arca dewa-dewa utama Hindu dalam keadaan cukup baik yaitu Shiwa, Wishnu, Brahma, serta Ganesha. Sayangnya keberadaan Candi Banon ini sulit di rekonstruksi karena sedikit sekali ditemukan batu Candi Banon. Arca-arca Candi Banon pada masa Hindia Belanda dipindahkan ke Batavia dan disimpan di Museum Nasional Indonesia.

Relief Candi Mendut
Relief Candi Mendut

Sampai saat ini belum dapat dipastikan dengan jelas kapan Candi Mendut dibangun. Seorang sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan Candi Mendut dibangun oleh raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M. Jadi Candi Mendut diduga menjadi candi pertama yang dibangun Wangsa Syailendra. J.G. de Casparis juga memperkirakan Candi Mendut lebih tua daripada usia Candi Barabudhur. Perkiraan Sejarawan ini berdasarkan Prasasti Karangtengah (824 M) yang menyebutkan dalam prasasti itu bahwa Raja Indra telah membuat bangunan suci bernama Wenuwana.

Candi Mendut.
Candi Mendut. Patung Penjaga di tangga masuk Candi Mendut.

Reruntuhan Candi Mendut pertama kali ditemukan pada tahun 1836. Penemuan pada saat itu bagian dasar dan bangunan candi tetapi bagian atas dan atap tidak terlihat. Kemudian tahun 1897-1904, Pemerintah Hindia Belanda melakukan renovasi pada beberapa bagian termasuk atap candi sehingga menampilkan bentuk yang sudah hampir mirip seperti saat ini, walaupun belum sempurna.

Relief candi Mendut
Relief pada dinding Candi Mendut

Pemerintah Hindia Belanda kembali melakukan rekonstruksi  dan pemugaran pada tahun 1908 yang dipimpin oleh Van Erp  dengan hasil penyempurnaan bentuk atap dan menempatkan kembali stupa-stupa. Pemugaran ini belum selesai tetapi dihentikan sementara karena kekurangan dana, kembali diteruskan pada tahun 1925.

Secara fisik bangunan Candi Mendut yang berdiri di fondasi segi empat ini memiliki ketinggian 26,40 m. Posisi tempat tanah candi Mendut sudah cukup tinggi juga sekitar 2 meter dari ketinggian sekitarnya. Ada banyak relief didinding-dinding kaki candi dengan 31 buah panel dalam bentuk diorama berbagai kisah. Bentuk relief berupa pahatan orang, binatang, bunga dan sulur-suluran.

Candi Mendut
Patung Penjaga pada tangga Candi Mendut

Untuk mencapai puncak candi dengan melalui tanggal yang berada di sisi barat yang memiliki pintu masuk ke ruangan dalam candi.  Bagian atap bilik penampil sama tinggi dan menyatu dengan atap tubuh candi.  Candi Mendut tidak memilikii gapura.  Dinding-dinding tangga terdapat fanel relief yang menggambarkan berbagai kisah ajaran Buddha. Pada awal tanggal terdapat sepasang kepala naga yang mulutnya terbuka lebar. Pada bagian bawah kepala naga tersebut ada panil bergambasr makhluk kerdil.

Beberapa Kisah dalam Relief Candi Mendut

Di salah satu bagian fanel Candi Mendut ada relief yang menggambarkan cerita Dharmabuddhi dan Dustabuddhi. Cerita ini mengenai dua orang sahabat anak dari para saudagar. Pada suatu hari Dharmabuddhi menemukan uang dan bercerita kepada kawannya Dustabuddhi. Mereka menyimpan uang tersebut di bawah sebuah pohon.

Kisah Dharmabuddhi dan Dustabuddhi di Candi Mendut

Saat mereka membutuhkan uang maka Dharmabuddhi mengambil sebagian uang tersebut dan membagi dua secara adil. Dustabuddhi yang selalu curiga dan merasa tidak puas mengambil semua uang yang tersisa. Ia membalikkan fakta dengan menuduh Dharmabuddhi telah mengambil seluruh uang tersebut dan menyeretnya ke pengadilan. Untungnya hakim dapat membuktiakn bahwa justru Dustabuddhi ketahuan bersalah dan dihukum.

Kisah dari relief di Candi Mendut yang lain yaitu dua burung betet yang berbeda kelakuannya karena yang satu dididik oleh seorang penyamun. Sedangkan yang satu oleh seorang pendeta.

Photografer : Azzahra R.

TheIndonesiaAdventure.com team Writter

Tag. : Mendut, candi mendut, Candi Buddha, magelang, candi di magelang, mendut borobudur, hubungan mendut borobudur, Wisata Situs, situs, Wisata Jawa Tengah, syailendra, wangsa syailendra