Goa Petruk di Kebumen Jawa Tengah, Goa Alami Terindah yang Sangat Menantang Petualang

Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah adalah salah satu daerah yang memiliki jenis wisata yang agak berbeda, salah satu objek wisata itu adalah Goa Petrok yang terkenal keindahannya di Asia Tenggara. Selain itu  Kebumen juga memiliki jenis goa yang sama yang cukup terkenal yaitu Goa Jatijajar.  Goa Jatijajar sudah sejak lama menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi.

Goa Petruk, Kebumen
Batuan Goa Petruk di Kebumen, Jawa Tengah

Dalam bahasa sansekerta goa atau gua adalah ‘guha’  merupakan sebuah lubang yang tercipta secara alami di bawah dan atau didalam tanah yang cukup besar dan juga dalam.  Ada goa yang cukup besar dan dalam sekali sampai bagian-bagian di dalamnya tidak menerima cahaya matahari.

Munculnya goa-goa ini tidak hanya tercipta dari pengerasan batuan yang sudah menyediakan ruangan, tetapi juga dari batuan solid atau ruangan penuh dan padat yang kemudian mengalami abrasi dan erosi pada bagian dalamnya karena adanya aktifitas cair seperti arus air bawah tanah atau lava cair yang kuat dan massif dari aktifitas vulkanik.

Goa Petruk, Kebumen
Mulut Goa Petruk di Kebumen, bagian dalam masih terlighat gelap.

Bentuk gua didalam ruangan pada umumnya tidak beraturan, bisa dalam bentuk lorong-lorong yang panjang atau pendek,  lorong berkelok-kelok, tetapi  bisa juga dalam bentuk ceruk yang dalam.  Lorong goa tidak harus selalu horizontal, terkadang lorong turun kebawah atau juga naik keatas.  Goa-goa di Indonesia pada umumnya berbentuk lorong-lorong ini.

Pada masa lalu dan masa pra sejarah keberadaan goa sangat berguna untuk tempat tinggal dan tempat berlindung bagi manusia  purba.  Keberadaan goa juga tidak hanya didaratan dilautan juga ada dan menjadi bagian dari penjaga ekosistem.

Goa Petruk, Kebumen
Stelaktir di dalam Goa Petruk seperti ubur-ubur.

Goa Petruk atau terkadang ada yang menyebut Gua Petruk yang merupakan situs geologi ini selain panjang dan luas, juga memiliki batuan geologi alamiah yang terbentuk dalam waktu jutaan tahun.  Goa Petrok tepatnya berada di  wilayah  Karst Gombong  di sebuah dusun yang bernama Mandayana, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.  Disisi selatan Provinsi  Jawa Tengah.  Kabupaten Kebumen berhadapan langsung dengan laut Samudra Hindia.  Pengelokaan Goa Petruk sebagai objek wisata  dikelola oleh Pemda Kabupaten Kebumen.

Kantor Pengelola Objek Wisata Goa Petruk.

Jenis batuan yang mendominasi  Goa  Petruk ini adalah batu kapur (karst).  Panjang keseluruhan dari seluruh goa ini 2 km dari posisi paling muka sampai paling belakang,  sedangkan panjang  bagian dalam 664 meter. Lebar rata-rata 14 meter dan tinggi 32 meter. Ukuran  seperti ini termasuk goa yang cukup besar di Asia Tenggara.

Goa Petrok memiliki banyak stalaktit dan stalakmit yang menjadi pertanda situs geologi ini telah memiliki umur yang panjang. Semakin panjang dan besar stalaktit dan stalakmitnya maka umur sebuah itu semakin tua, karena proses lelehan lumpur yang secara alamiah membentuknya secara bertahap menjadi batu membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan prosesnya ini membutuhkan waktu sampai ribuan bahkan jutaan tahun.  

Goa Petruk di Kebumen
Langit-langit Goa Petruk di Kebumen.

Penamaan Goa Petruk juga dari adanya batuan yang menyerupai hidung Petruk tokoh Ponokawan anak dari Ki Semar. Ciri khas hidung Petruk yang panjang dan bengkok itu ada pada sebuah batu stelaktit yang ada di Goa Petruk.  Sayangnya batang batu yang seperti hidung Petruk itu sudah dipotong sebagian oleh Belanda pada masa Hindia Belanda pernah mengelola goa ini.

Keindahan Goa Petruk sangat luar biasa, sayangnya Goa Petruk belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Apalagi jika dibandingkan dengan Goa Jatijajar yang sudah lama terkenal. Di dalam Goa Jatijajar sudah disediakan penerangan dan jalan yang terbuat dari paping block. Sedangkan di Goa Petruk sangat berbeda, goa ini masih sangat alami, sehingga tidak tersedia penerangan dan jalan yang bagus didalam goa.  Sebenarnya justru hal ini sangat baik karena   untuk menjaga keaslian dan keadaan goa masih alami dan natural.

Di bagian luar goa sudah banyak banyak fasilitas seperti toilet, musola, penyewaan lampu, warung makan dan juga pedagang yang menjual berbagai pernak pernik untuk oleh-oleh. Untuk tempat tinggal sementara juga saat ini sudah banyak tersedia home stay yang dapat kita sewakan dengan harga yang sangat terjangkau.

Untuk memasuki bagian dalam goa yang masih alami ini  harus mempersiapkan banyak hal, seperti jaket karena didalam goa dingin dan lembab, pengaman kepala berupa helm, sepatu boat,  lampu penerangan dengan membawa senter, juga alat pengaman lain dan juga guide  atau pemandu. Bantaun dari para pemandu ini penting agar kita tidak tersesat di tempat yang gelap dan juga kita bisa mendapatkan informasi tentang berbagai hal didalamnya.  Untuk memasuki goa ini kita juga dilarang membawa anak kecil atau balita karena ruang jelajah yang akan kita laluii sangat menantang.

Walaupun dibagian dalam masih alami, tetapi dibagian luar sudah banyak fasilitas penunjang untuk para wisatawan, seperti adanya tangga untuk mencapai lokasi goa.  Pada saat kita melalui tangga ini kita akan melihat adanya air terjun yang sangat jernih dan segar.  Penampakan air terjun ini bisa menjadi sesi photo yang pertama.

Pada saat akan memasuki gerbang masuk goa, kita akan melihat keindahan dari dinding-dinding batu dan kombinasi dengan stelaktit-stelaktit yang sangat banyak memberikan kesan kealamian dan keindahan yang eksotik, sedangkan disisi kiri dan kanan masih berupa hutan mangrove yang alami.

Penampakan goa yang gelap terkesan cukup menakutkan tetapi dibalik itu ada keindahan luar biasa dari struktur bebatuan yang masih alami. Pada bagian dalam terlihat banyak sekali stelakmit dan stelatit.  Bentuk dan struktur yang tidak berarturan ini terkesan abstarak. Warna batuan juga ada yang berwarna warni, diterpa senter akan terlihat sangat menarik untuk di photo.

Pada saat kita berada didalam jangan berpikir kita akan berjalan tegak berdiri terus, karena banyak juga lorong-lorong yang kecil dan dengan ketinggian yang tergolong rendah, sehingga kita harus menunduk dan juga berjongkok. Bahkan pada suatu jalur kita harus memiringkan badan kita mengikuti bentuk jalur lubang-lubang goa.

Pada saat berjalan kita juga harus hati-hati karena banyaknya stelaktit pada atap-atap goa bisa membuat kepala kita terbentur.  Untuk itu kita harus patuh pada petunjuk dari para pemandu agar wisata kita tetap aman dan nyaman.

Pada bagian lantai juga akan banyak batuan basah yang berair, bahkan juga airnya sangat banyak sehingga sepatu dan kaki kita tenggelam. Airnya dingin dan sejuk. Inilah sensasi kalau wisata masuk kedalam perut bumi. Lantai goa ini juga bentuknya tidak beraturan sehingga hati-hati dalam berjalan, karena salah posisi kaki dan slah menginjak kita bisa terpeleset. Ada banyak batuan yang terlihat banyak dilapisi lumut-lumut berwana hijau.

Bagi yang ingin berwisata ke sini dan mendapatkan photo harus menggunakan kamera yang anti air karena sering banyak tetesan air dari langit-langit goa. Selain itu juga harus membawa penerangan yang baik karena didalam goa sangat minim cahaya. Jangan menggunakan penerangan dari light handphone karena handphone yang terkena tetasan air bisa basah dan rusak.

Tentu pengalaman yang terindah adalah datang sendiri ke Goa Petruk di Kabupaten Kebumen untuk menyaksikannya secara langsung. Sayang sekali jika kita tidak pernah ke sana karena keindahan  goa ini sangat terasa berbeda. Selamat adventure!

TheIndonesiaAdventure.com Team Writter 
The Indonesia Adventure  #theindonesiaadventure

Tag. :  Goa, gua, goa petruk, goa di kebumen, wisata kebumen, kebumen, Jawa Tengah, Wisata Jawa Tengah, goa alami, keindahan goa petruk, alam, goa terindah, situs geologi