Istana Maimun Kesultanan Deli nan Indah dan Megah

Istana Maimun Kesultanan Deli di Medan. Kota Medan di Sumatara Utara  termasuk dalam tiga besar kota di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya. Megapolitan di Sumatara ini banyak menyimpan sejarah panjang tentang kehidupan orang-orang Melayu, khususnya Melayu Deli yang memiliki  Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan yang bercorak Islam.

Kesultanan Deli berdiri sejak tahun 1632  yang dirintis oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan dengan gelar Laksamana Khoja Bintan yang awalnya adalah seorang Panglima dari Kesultanan Darussalam Aceh. Pendirian Kesultanan Deli atas pengaruh dari Kesultanan Aceh Darussalam untuk memperluas wilayahnya sampai ke Sumatra Utara pada 1612 ke wilayah Sumatera Utara pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Kemudain hari setelah Sultan Iskandar Muda wafat, Kesultanan Deli menyatakan lepas dari pengaruh Kesultanan Aceh Darussalam.
Istana Maimun di Kota Medan
Istana Maimun di Kota Medan
Wilayah dan kekuasaan kesultanan ini berada di daerah Melayu Deli.  Kesultanan Deli masih tetap ada dan eksis sampai saat ini walaupun secara kekuasaan politik sudah tidak berperan, tetapi masih memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat Medan.

Sejarah berdirinya Kota Medan sangat berkaitan erat dengan perkembangan Kesultanan Melayu Deli dari sejak abad ke-17.  Dalam sebuah buku yang berjudul:  "In Woord en Beeld", karya N. ten Cate menuliskan bahwa dulunya Kota Medan berasal dari sebuah Kampung yang bernama Medan yang berada di Tanah Deli, kemudian semakin meluas dan semakin banyak penduduknya. Pada saat itu kondisi lahannya adalah rawa-rawa. Tanah Deli ini pada masa lalunya terhubung dengan Selat Malaka dengan beberapa sungai.

Salah satu ikon Kota Medan adalah Istana Maimun (Maimoon Palace) yang merupakan istana Kesultanan Deli yang didirikan oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid. Istana indah ini dibangun sejak tahun  1888 dan selesai pada pembangunannya pada tahun 1891 dengan arsitek dari Italia yang bernama Theodoor van Erp.

Kesultanan Deli adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli. Kesultanan Deli masih tetap eksis hingga kini meski tidak lagi mempunyai kekuatan politik

Istana ini memiliki luas 2.772 m2  dengan berbagai ruangan dan fasilitas sebagaimana umumnya sebuah istana yang tergolong luas dan megah. Jumlah ruangannya saja sampai 30 ruangan. Secara  umum bangunan ini terbagi dalam tiga bagian. Bentuknya yang terpusat ditengah yang ada ruangan singgasana, dan ada ruangan untuk bagian sayap kiri dan ruangan untuk bagian dari sayap kanan.

Istana ini berada di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Posisi bangunan Istana Maimun menghadap ke utara. Didepan Istana Maimun ada masjid yang bernama Masjid Al-Mashun, tetapi masjid ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan, karena sudah menyatu dengan sejarah dari Kota Medan.

Istana Maimun memiliki bentuk yang cantik dan unik. Ada banyak perpaduan budaya dalam arsitektur istana nan megah ini, yaitu ciri khas bangunan Timur Tengah dengan bentuk atap yang melengkung seperti kubah masjid, tetapi tidak terlalu bulat. Bentuk atapnya seperti setengah oval.

Ciri arsitekturnya juga dipengaruhi oleh budaya India dengan pintu-pintu yang lebar dan besar. Arsitektur istana ini juga dipengaruhi oleh gaya Eropa yang menganut art deco dengan bentuk dinding dan tiang-tiang beton yang besar dengan hiasan profilenya semen betonnya.

Kemudian sentuhan yang sangat menonjol dari seni bangunan ini adalah budaya Melayu. Sentuhan melayu yang sangat mencolok adalah dominasi warna kuning keemasan sebagai simbol kemegahan. Kemudian relief-relief pada dinding dan langit-langit yang menggambarkan tumbuhan. Detail dari relief-relief itu sangat indah. Tidak akan bosan kita memandangnya dengan paduan warna kuning keemasan dan juga campuran warna kehijauan.

Ruangan utama istana ini adalah bagian yang paling indah dan megah. Ruangan ini luasnya 412 m2 yang paling banyak dilihat di photo oleh banyak pengunjung. Bahkan mereka sudah berphoto dengan menggunakan baju-baju khas Melayu. Kita juga bisa menyewa baju dan memakainya sehingga terlihat seperti Raja Deli. Apalagi berphoto didepan singgasana nan megah itu. Wahh keren..

Singgasana Raja Deli di Istana Maimun
Singgasana Raja Deli di Istana Maimun Kota Medan
Di ruangan ini juga ada singgasana Raja Deli yang terlihat megah keemasan. Ada tempat duduk raja, tetapi pengunjung tidak diperbolehkan masuk dan duduk di kursi itu. Ada pemisah agar aset istana Deli ini tetap terjaga dan tidak cepat rusak. Kursi singgasana itu ada di dalam pokade yang ditutupi oleh hordeng berwarna kuning.

Di halaman depannya adalah lapangan luas dari rumput hijau yang sering dijadikan sebagai tempat berkumpul dan bermain bagi warga Medan.  Banyak terlihat anak-anak sedang bermain bola   Di saat libur tempat wisata ini sangat ramai sehingga menjadi tempat berkumpul para wisatawan yang akan melihat-lihat Istana Maimun.

Saat kita datang Istana Maimun, jika ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam. Tidak sekedar mengambil photo saja.  Kita bisa meminta Pemandu Wisata yang ada disana. Mereka biasanya akan mejelaskan sejarah dan asal mula dari berdirinya bangunan itu. Berbagai pernak-pernik dari isi istana  juga mereka tahu, sehingga kunjungan kita akan lebih bermakna, lebih menarik dan dapat melihat sisi sejarah secara mendalam tentang bangunan yang menjadi ikon Kota Medan itu.

Jangan lupa kalau sudah berada di Sumatara Utara untuk berkunjung ke destinasi yang sangat manarik di Danau Toba dan Pulau Samosir. Destinasi lain yang juga menarik di Sumatra Utara adalah Air Terjun Telaga Sibolangit yang ada di Deli Serdang. Lokasi wisata lain yang juga cukup favorit di Sumut adalah Pulau Nias yang memiliki keelokan alam dan budaya yang unik.

Photografer : Azzahra R.
TheIndonesiaAdventure.com Team Wrriter

Tag. : Istana Maimun, Istana Kesultanan Deli, Melayu Deli, Medan, Kota Medan, Istana Maimun Medan