Alun-Alun Bunder dan Tugu Kota Malang yang Instagramable

Hampir setiap kota wisata memiliki tempat terbuka hijau popular untuk sekedar nongkrong dan menikmati suasana kota, demikain juga dengan Kota Malang. Kota terbesar kedua setelah Surabaya di Jawa Timur ini memiliki hawa sejuk. Salah satu ikon dari Kota Malang adalah Alun-Alun Tugu Kota Malang.   Destinasi yang terletak di pusat kota ini sangat indah, menawan dan instagramable.

Alun-Alun Tugu Kota Malang menjadi tempat selfie yang manarik
Kota Malang berada diantara Kota Batu dan Kabupaten Malang yang disebut dengan Malang Raya. Ketiga wilayah ini berada pada ketinggian yang menciptakan iklim sejuk.  Kerajaan Kanjuruhan pada masa lalu berpusat di Kota Malang dan menjadikan Malang menjadi tempat tinggal yang nyaman. Pemda Kota Malang setaip tahunnya mengadakan even wisata yang cukup terkenal, yaitu Festival Malang Tempo Doeloe.

Bangunan tugu, penataan taman-taman dan kolom teratai adalah unggulan yang  selalu menjadi daya tarik wisataawan.  Hampir semua wisatawan mancanegara yang memiliki tujuan utamanya di Gunung Bromo melalui Kota Malang selalu menjadikan tempat ini sebagai tempat nongrong sambil melakukan aksi-aksi photo selfie.
Alun-Alun Tugu Kota Malang yang instagramable di malam hari
Kota yang memiliki ikon Apel Malang telah menjadi destinasi yang ramai terutama sejak 5 tahun terakhir. Selain terletak diwilayah rata-rata yang tinggi dari permukaan laut dan memiliki iklim yang sejuk. Kota Malang juga mulai berbenar dan banyak menciptakan destinasi-destinasi baru.  Keberaadaan Kota Batu yang dekat dengan Kota Malang juga ikut meningkatkan wisata Kota Malang.

Saat malam hari para wisatawan yang pada umumnya menginap di Kota Malang akan selalu menyempatkan diri untuk menyaksikan dan melihat-lihat Alun-Alun Tugu Kota Malang yang berdekatan dengan gedung kantor Pemda Kota Malang. Tentunya lebih asyik lagi sambil mencari kuliner khas Kota Malang untuk makan malam dan juga berbelanja pada mall atau pasar terdekat.
Pada masa kolonial Belanda, Kota Malang termasuk kota yang ditempati oleh para birokrat Belanda. Mereka senang dengan hawa sejuk yang ada di kota ini.  Pada tahun 1920 Alun-Alun Tugu ini dibangun oleh Thomas Karsten untuk memberikan penghargaan kepada Jaan Pieterzoen Coen, sehingga tugu itu awalnya bernama Tugu Jaan Pieterzoen Coen. Pada masa kemudian sayangnya tugu itu banyak mengalami kerusakan.

Taman di Alun-Alun Bundar menjadi tempat yang asik untuk nongkrong.
Setelah masa kemerdekaan tahun 1952, Pemerintah membangun kembali tugu itu dengan bentuk sudah seperti sekarang ini. Lokasinya tepat berada di depan Pemda Kota Malang.  Alun-Alun Bundar ini kemudian diresmikan Pemerintah pada tanggal 20 Mei 1953. 

Alun-alun yang dibangun dengan taman yang cantik ini diberi nama Alun-Alun Bundar, karena memang alun-alun ini berupa taman dan kolom bundar yang ditengahnya ada sebuah tugu yang tingginya sekitar 10 meter.  Bentuk tugu seperti tiang yang meruncing keatasnya dan diberi profile pada pinggiran tugu yang sangat artistic.
Bunga teratai Alun-Alun Tugu Malang pada malam hari bermekaran

Diluar dari tugu adalah pagar yang indah dan dikelilingi oleh trotoar yang cukup lebar. Taman dengan rumput yang hijau sekarang ini sudah tidak boleh diijak lagi karena taman kota ini harus terawat, sehingga pengunjung hanya boleh melalui trotoar dan semen saja.

Sebenarnya didalam kolom itu selain bunga teratai, banyak juga ikan-ikan hais warna-warni yang akan terlihat kalau kita datang pada siang hari.  Pemandangan ikan-ikan hias itu sebagai pengganti dari bunga-bunga teratai yang menguncup pada siang hari.
Kantor Pemda n Tugu Malang menjadi kombinasi yang artistik
Alun-Alun Bundar ini akan semakin cantik pada waktu malam, lampu-lampu taman,  air kolom, teratai-teratai yang berbunga dan tugu yang berada ditengah  itu akan memberikan warna yang manarik dan instagramable.  Waktu malam merupakan waktu yang paling cocok untuk mengambil photo di tempat ini.

Alun-Alun Bundar dan Tugu ini sudah menjadi ikon kota Malang yang terkenal. Kalau kita membeli kaos dan tsert oleh-oleh Malang maka banyak kita lihat gambar-gambar pakaian oleh-oleh itu  berupa  Tugu Malang dan Alun-Alun Bundar .  Selain itu buah apel juga menjadi gambar yang banyak menghiasi kaos-kaos tersebut.

Oh iya kalau ingin berkeliling kota Malang dengan bus wisata yang khusus disediakan oleh Pemda Kota Malang bisa datang ke Alun-Alun Bundar ini pada malam Minggu.  Dengan berkeliling menggunakan bus wisata ini kita bisa melihat-lihat berbagai hal menarik di pusat Kota Malang, salah satunya adalah Musium Malang Tempo Doeloe, pasar bunga, dan pasar burung Splendid.

Sejarah Kota Malang

Balai Kota Malang di dekat Alun-Alun Tugu Malang
Sama halnya dengan kota-kota di Jawa, Kota Malang termasuk memiliki sejarah panjang tentang perkembangan Hindu, Buddha dan Islam. Menurut para ahli sejarah dimulainya penduduk berkumpul dan membuat penghidupan, bertumbuh dan berkembang di Malang pada saat berdirinya sebuah kerajaan yang disebut Kerajaan Kanjuruhan pada abad ke-8 setelah masehi.

Wilayah Malang adalah wilayah yang nyaman untuk dihidupi dan memiliki tanah yang subur. Para penduduk yang datang ke Malang banyak membuka lahan dan memulai penghidupan baru. Pusat Kerajaan Kanjuruhan diperkirakan berada di wilayah Merjosari, Dinoyo,  Ketawanggede dan Tlogomas. Wilayah tersebut yang penduduknya ramai dan juga menjadi pusat perdagangan dari hasil bumi wilayah sekitarnya.

Kerajaan Kanjuruhan beragama Hindu, dan menjadi bagian dari kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini para rajanya masih berdekatan dan bertalian darah dengan kerajaan Mataram Kuno.  Prasasti terkenal yang menjelaskan tentang eksistensi dari Kerajaan Kanjuruhan adalah Prasasti Dinoyo. Salah satu Raja Kanjuruan yaitu Gajayana.

Pada masa kerajaan didirikan Candi Wurung yang berada di berada di Desa Menoreh, Kecamatan Slaman, Kabupaten Magelangdan. Selain Candi Warung, Kerajaan Kanjuruhan juga membangun Candi Badut yang berada di Tidar, sisi bagian barat kota Malang. Atau pada masa sekarang di dusun Karang Besuki, Kec. Dau, Kabupaten Malang.

Setelah kerajaan Kanjuruan meredup dan jatuh,  kekuasaan wilayah Malang berada di tangan raja-raja Singasari yang mulai menguat pada tahun 1000 M.  Tidak lama berada di bawah Singasari, wilayah ini diambil alih oleh Kerajaan Majapahit dalam waktu yang sangat lama.

Tugu Malang berada di sekitar Kantor Pemda Malang

Kondisi politik yang tidak stabil Patih Gajah Mada dari Majapahit berpindah kesini setelah pusat kerajaan Majapahit berpindahtangan ke Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Girindrawarddhana. Dengan sisa-sisa pengikutnya sempat mendirikan pemerintahan transisi tetapi tidak lama jatuh ketangan Kesultanan Mataram yang berpusat di Yogyakarta pada tahun 1614.

Pada tahun 1716 M, wilayah Malang dikuasai oleh VOC dan mendirikan benteng yang saat ini berada di Rumah Sakit Celaket (RS Sakit Saiful Anwar). Setelah VOC berubah menjadi Hindia Belanda  pada 1914, Pemerintah Hindia Belanda banyak melakukan penataan kota di Malang dan banyak membangun gedung-gedung yang sampai sekarang masih bisa kita lihat sampai saat sekarang.

Photografer Azzahra R.

TheIndonesiaAdventure.com Team Writter

Tag. :  Malang, Tugu Kota Malang, Alun-Alun Bundar Malang, Kota Malang, Wisata Malang