Jenang Kudus Jadi Oleh-Oleh dari Kota Kudus, Jawa Tengah

Sudah coba panganan khas dari Kabupaten Kudus yang bernama jenang?  Kue khas dari kota yang dulunya adalah bekas wilayah Kesultanan Demak.  Nah kalau belum pernah suatu saat mampir  di kota Kudus Provinsi Jawa Tengah.  Carilah panganan unik yang biasa dijadikan sebagai oleh-oleh ini.  Rasanya yang enak dan khas akan sulit dicari ditempat lain.
Panganan oleh-oleh Kota Kudus
Jenang memang sejenis dodol tetapi cita rasa dari dodol jeneng ini terasa berbeda.  Terasa manis dan gurih terkadang dicampur juga dengan biji wijen jadi semakin gurih. Makanan satu ini sekilas hampir sama dengan dodol di tempat lainnya, namun memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda.

Jenang Kudus terbuat dari  gula kelapa (gula jawa), tepung beras ketan, dan  santan kelapa.  tepung beras ketan di aduk rata bersama air secukupnya. Kemudian dicampurkan juga gula merah, gula pasir dan wijen. Adonan tersebut dimasak dan diaduk hingga kental dan merata.

Cara memasak  jenang Kudus sangat unik karena biasanya pemasakan menggunakan wajan besar dengan bara api ditungku yang besar juga.  Tungku terbuat dari susunan bata-bata yang diatur dalam susunan segi empat. Di bagian tengahnya kayu bakar dengan api yang terasa cukup panas.

Selama proses mengaduk-aduk adonan di wajan terasa sangat panas. Apalagi selama  proses pemasakan yang membutuhkan waktu yang lama itu, sekitar 4 sampai 5 jam, adonan harus terus menerus diaduk. Jika tidak diaduk adonan yang paling bawah akan mengeras dan mutung. Karena proses panjang ini maka seorang pengaduk bisa bergantian dengan orang lain. Inilah seninya membuat jenang yang unik ini.
Lukisan dua orang pengaduk  adonan jenang
Tradisi mengaduk jenang dalam wajan ini awalnya seakan menjadi beban tetapi tradisi yang sudah mengental ini seakan menjadi ceremony yang penting. Konon katanya ras dari jenang itu tergantung dari perasaan dari para pengaduk jenang itu, sehingga "ceremony" pengadukan ini menjadi penting.

Alat aduk yang biasa digunakan menggunakan kayu seperti centong nasi besar yang digunakan untuk mengaduk dan membolak-balik adonan agar matang merata.  Cara dan tradisi ini sudah menjadi cara turun temurun dalam memasang jeneng Kudus.

Saat ini usaha perdagangan jenang Kudus juga sudah mulai berubah, banyak bahkan bukan usaha home industry lagi tetapi sudah sekala pabrik. Untuk pembuatan jenang Kudus pada skala industri tentu berubah, yaitu menggunakan alat masak yang lebih modern, bahkan cara pengadukan yang menguras energi itu sudah dilakukan dengan mesin.
Setelah tahap itu bahan adonan jenang dicetak sesuai dengan keinginan dan bentuk cetakan.  Pada umumnya jenang tersebut supaya bertahan lama dibungkus dengan plastic yang kecil-kecil. Tetapi jika tidak untuk dibawa sebagai oleh-oleh biasanya cukup dicetak dalam sebuah loyang saja.

Ilustrasi pengaduk jenang Kudus
Untuk membeli dan menjadikan jenang ini sebagai panganan oleh-oleh cukup mudah dicari diwilayah Kudus, baik itu pada toke oleh-oleh atau pada pasar-pasar tradisional di Kota Kudus. Biasanya pada musim liburan akan banyak pengunjung yang mencari kue oleh-oleh ini. Selain itu menjelang lebaran atau setelah selesai lebaran banyak  pemudik yang khusus mencari kua asli kota Kudus ini.

Saat ini selain jenang klasik yang citrarasnya masih mempertahankan yang lama, ada juga citra rasa baru untuk memperluas konsumen seperti rasa coklat, strowberry, susu, mocca,  capuccino, pandan, durian, kelapa dan nangka. Pada umumnya citrarasa lama yang klasik tidak ada matinya karena itulah jenang yang sebenarnya dengan segala kisah klasik yang ada didalamnya.

Untuk mendapatkan jenang ini bisa ke toko-toko pusat oleh-oleh di kota Kudus, kotanya para Wali Songo ini yaitu di Jalan Sunan Kudus serta sentra jenang di Jalan Sosrokartono.

Oh ya kue jenang yang cukup terkenal ini juga ada musiumnya  loh, kalau ingin berkunjung alamatnya ada di jalan Sunan Muria 33,  Desa Glantengan, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus. Lokasinya sangat strategis dan mudah untuk diakses. Sambil melihat sejarah mengenai Kota Kudus, Kesultanan Demak, Para Wali dan juga sejarah kota Kudus sebagai kota santri. Dari lokasi ini kita juga bisa membeli oleh-oleh jenang di pusatnya oleh-oleh Kudus.


Jeneng sudah dikemas
Selain jenang yang sudah terkenal Kota Kudus juga memiliki ikon lain yang juga cukup ternenal yaitu batik Kudus. Batik ini memiliki motif yang sangat berbeda dengan batik-batik lainnya.  Baik jenang dan batik kudus menjadi ciri sendiri dari ikon wisata dan industri kecil Kabupaten Kudus yang berhasil menasional.

Photografer : Azzahra R.
#TheIndonesiaAdventure
The Indonesia Adventure Team Writter