Danau Toba Sumatra Utara, Danau Raksasa di Permukaan Bumi Terjadi Akibat Super Vulcano

Ingin menikmati wisata air yang agak berbeda? Cobalah danau! Salah satunya danau terbesar di Indonesia dan bahkan juga di dunia adalah danau Toba di Sumatara Utara, setelah Danau Ranau yang ada di selatan Pulau Sumatra. Mungkin akan banyak hal baru yang dapat kita lihat di destiansi alam berupa danau.
Apalagi danau yang besar seperti Danau Toba. Danau Toba adalah bagian dari ekosistem besar dari Bukit Barisan di wilayah Sumatra Utara.

Danau Toba di Sumatra Utara
Danau Toba di Sumatra Utara

Danau berbeda dengan laut yang luas dan tidak dibatasi oleh batas daratan, danau dibatasi oleh adanya daratan tanah, sedangkan laut akan terbentang luas dan saling menyambung seluas jaringan laut yang ada di permukaan bumi.

Danau Toba berupa ekosistem yang  terbatas, Danau juga disebut sebagai ekosistem air tawar karena airnya mirip dengan sungai yang tawar yang ada didaratan permukaan bumi. Danau sangat penting bagi kehidupan manusia karena danau merupakan tabungan air yang sangat besar.  Secara umum danau mempunyai tiga manfaat utama, yaitu fungsi ekologi, budidaya dan sosial ekonomi.

Danau Toba dengan berbagai fasilitas wisata yang lengkap.

Dilihat dari aspek ekologi, danau merupakan tempat berlangsungnya siklus ekologis dari komponen air dan kehidupan akuatik di dalamnya. Keberadaan danau akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekitarnya, sebaliknya kondisi danau juga dipengaruhi oleh ekosistem di sekitarnya. Sedangkan dilihat dari aspek budidaya, masyarakat ekitar danau sering melakukan budidaya perikanan jala apung dan dari aspek sosial ekonomi, danau memiliki fungsi yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat sekitar danau.

Danau Toba termasuk danau yang fenomenal karena terbentuk dari aktivitas super vukanik yang menyebabkan cekungan luas sepanjang 100 km atau 62 mil dan lebar 30 km atau 18 mil. Kedalaman juga tergolong luar biasa karena mencapai 1600 m (1,6 Km). Total luas areal danau 1130 km2 (440 sq mi).

Jadi jangan membayangkan untuk menyelam dan melihat karang indah didalamnya karena kedalaman ektrim seperti itu bisa memecahkan gendang telinga, kalau kita tidak menggunakan alat menyelam yang tepat. 

Sebagai gambara di wilayah lautan yang dalam dengan kedalaman diatas 1500 m masuk ke dalam wilayah yang bernama lapisan thermocline. Sangat sedikit cahaya yang dapat masuk ke area ini, dan sebagian besar organisme bergantung pada material organic yang ada, kadar oksigen juga sangat rendah, kehidupan biota laut adalah yang tergolong biata awal atau  purba yang mampu hidup dengan daya dukung rendah.

Bagaimana dengan Danau Toba yang memiliki kedalaman lebih dari 1500 meter, bahkan sampai 1800 meter?  Tentu kondisi alam danau dan laut berbeda tetapi pada kedalaman di atas 1500 meter akan mengalamai hal serupa dengan laut, dimana kadar oksigen rendah, flora dan fauna yang hidup adalah yang mampu hidup dengan daya dukung rendah.

Danau Toba merupakan dampak dari  letusan super masif berkekuatan VEI 18 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu yang memicu perubahan iklim global Metode penanggalan terkini menetapkan bahwa 74.000 tahun yang lalu lebih akurat.

Ada teori yang dipaparkan ilmuwan geologi terabit Danau Toba, Teori itu bernama teori bencana Toba.  Teori ini menjelaskan kejadian letusan yang menyebabkan terjadinya Danau Toba. Letusan ini memuntahkan 2.800 km kubik material letusan keudara yang menyebabkan terciptakanya lubang raksasa yang kemudian terisi oleh air. Berbagai bongkahan batu dan tanah yang terlempar ke atas itu pada akhirnya turun lagi kebawah dan jatuh ditengah lubang yang menjadikannya Pulau Samosir.

Penciptaan Danau raksasa Toba dan Pulau Samosir terjadi dalam beberapa jam saja, tetapi dampaknya yang dirasakan penghuni Bumi sangat besar. Letusan dahsyat tersebut menyebabkan populasi manusia purba turun secara signifikan. Selain itu letusan besar ini juga menyebabkan perubahan genetika pada populasi manusia. Letusan Toba juga telah menyebabkan musin dingin berkepanjangan yang menciptakan suhu berada diantara  3 hingga 5 °C (5,4 hingga 9,0 °F), dan hingga 15 °C (27 °F) di daerah lintang atas.

Hasil dari letusan dahsyat ini pada akhirnya menjadi lokasi wisata yang indah dan menjadi anugrah bagi penduduk sekitarnya. Banyak destinasi menarik disini dengan fasilitas hotel, cottage, kapal wisata, arena wisata dengan berbagai wahana yang tersedia secara lengkap. Tingkat kedatangan wisatawan ke lokasi wisata Danau Toba dan Pulau Samosir juga besar dan mendatangkan pendapatan asli daerah yang besar bagi Pemerintah Daerah sekitarnya. Bahkan Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pariwisata telah menetapkan Destinasi Danau Toba dan Pulau Samosir sebagai 10 besar prioritas tujuan wisata nasional karena memiliki potensi wisata yang besar.

Danau Toba berada 90.1 km dari Kota Medan ini menjadi rumah yang nyaman dari flora dan fauna di danau ini yang meliputi berbagai jenis fitoplankton, makrofita kecil, makrofita mengambang, dan makrofita terbenam, sedangkan daratan sekitarnya ditutupi hutan hujan, termasuk jenis hutan pinus tropis Sumatra di daerah pegunungan yang lebih tinggi.  Fauna di danau ini meliputi beberapa spesies zooplankton dan hewan bentos yang berkembang subur didalam air danau tua raksasa ini.

Photografer : Azzahra R.

TheIndonesiaAdventure.com Team Writter

Tag. : Danau Toba, toba, danau toba sumatra utara, wisata danau taba, wisata toba, sumatra utara, medan, super vulcano, vulkanik, pulau samosir, wisata pulau samosir, hotel pulau samosir